Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Dampak Letusan Gunung Kelud Bagi Masyarakat” ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Kediri, 28 November 2015
Penyusun
Daftar
Isi
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Perumusan
Masalah
C.
Kegunaan
Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Tenaga
Endogen
B.
Tenaga
Eksogen
BAB III PEMBAHASAN
A.
Bentuk-bentuk Muka Bumi di Daratan
B.
Bentuk Muka Bumi Dilautan
C.
Dampak Positif dan Negatif Tenaga Eksogen dan Endogen
BAB IV PENUTUP
A.
Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bentuk
muka bumi yang menjadi tempat tinggal manusia sebagai penunjang kehidupan yang
terdapat di suatu wilayah. Maka bumi memiliki bentuk yang bermacam- macam dan
selalu mengalami perubahan dari waktu kewaktu.
Perubahan
bentuk muka bumi disebabkan oleh adanya tenaga yang berasal dari dalam bumi
yang disebut tenaga endogen dan tenaga yang berasal dari luar bumi yang disebut
tenaga eksogen. Akibat adanya kedua tenaga itulah yang menyebabkan permukaan
bumi memiliki bentuk yang tidak sama. Ada yang berupa gunung, pegunungan,
dataran tinggi, dataran rendah,bukit, lembah, dan sebagainya. Perbedaan tinggi
rendah permukaan bumi itu disebut relief.
B.
Rumusan
Masalah
Apa
pengaruh adanya tenaga endogen dan tenaga eksogen terhadap kehidupan di
permukaan bumi ?
C.
Kegunaan
Penelitian
1. Untuk
mengetahui pengaruh tenaga endogen dan tenaga eksogen terhadap kehidupan permukaan bumi
2. Untuk
mengetahui dampak positif dan dampak negatif
tenaga endogen dan tenaga eksogen
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi
yang menyebabkan
perubahan
pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaanbumi menjadi
tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah dulunya permukaan bumi rata(datar)
tetapi akibat tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit ataupegunungan.
Pada bagian lain permukaan bumi turun menjadikan adanya lembahatau jurang.
Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu
tektonisme, vulkanisme,dan seisme atau gempa.
a. Tektonisme
Tektonisme
adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkanterjadinya dislokasi
(perubahan letak) patahan dan retakan pada kulit bumi danbatuan. Berdasarkan
jenis gerakan dan luas wilayah yang mempengaruhinya,tenaga tektonik dapat
dibedakan atas gerak orogenesa dan epirogenesa.
b. Vulkanisme
Vulkanisme
adalah semua gejala alam yang terjadi akibat adanya aktivitasmagma. Bagaimana
terjadinya vulkanisme? Vulkanisme sebenarnya sebagaiakibat dari kegiatan
tektonisme. Kegiatan tektonisme ini akan mengakibatkanretakan-retakan pada
permukaan bumi yang menyebabkan aliran lava dari bagiandalam litosfer ke
lapisan atasnya bahkan sampai ke permukaan bumi. Kegiatanmagma itulah yang
dinamakan vulkanisme. Hasilnya dapat dilihat pada gunungberapi. Uraian tentang
vulkanisme ini Anda pelajari dalam penjelasan selanjutnya.
c. Seisme (Gempa)
Pernahkah
Anda mengalami gempa? Jika pernah, apa yang Anda rasakan? Benar, bumi atau
lantai yang kita pijak terasa bergoyang. Gempa bumi bias terjadisiang atau
malam hari. Mungkin saja di siang hari Anda sedang duduk di kursi,tiba-tiba
kursi bergoyang, air dalam gelas bergoyang dan tumpah, gantunganlistrik
berayun, pintu dan jendela berderak, dan tiba-tiba di luar
orang-orangberteriak, gempa... gempa... Gempa seperti ini mungkin pernah atau
sering terjadidi daerah Anda. Bahkan gempa bisa menimbulkan petaka yang hebat,
misalnyamenyebabkan tanah longsor, bangunan roboh, banjir, gelombang pasang,
bahkan7bisa menelan korban mahluk hidup termasuk manusia. Misalnya gempa
yangterjadi di Tokyo Jepang tahun 1933 menelan korban 60.000 manusia dan
300.000rumah hancur. Sekarang coba Anda sebutkan di daerah mana saja gempa
yangterjadi di Indonesia! Ya benar, misalnya gempa yang terjadi di Bengkulu,
atau diNusa Tenggara Timur yang menewaskan banyak orang.
B.
Tenaga Eksogen
Pernahkah Anda melihat pengikisan pantai? Setiap saat air
laut menerjang pantai
yang
akibatnya tanah dan batuannya terkikis dan terbawa oleh air. Tanah dan batuan
yang dibawa air tersebut kemudian diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi
dangkal. Di daerah pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian
hari semakin kecil akibat tiupan angin.
Ilustrasi
di atas merupakan contoh tenaga eksogen. Jadi tenaga eksogen adalah kebalikan
dari tenaga endogen, yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum
tenaga eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga
endogen. Bukit atau tebing tadi yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis
oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi. Secara umum tenaga
eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu:
1. Atmosfere, yaitu perubahan
suhu dan angin.
2. Air yaitu bisa berupa
aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser dan sebagainya.
3. Organisme yaitu berupa
jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Bentuk-bentuk
Muka Bumi di Daratan
Coba Anda perhatikan bentuk permukaan bumi di sekitar tempat
tinggal Anda. Mungkin Anda berada di daerah pegunungan, gunung, bukit, dataran
tinggi, dataran rendah,lembah, ngarai/canyon, atau bentuk lainnya. Seperti
telah dijelaskan dalam bahasansebelumnya, perbedaan bentuk muka bumi ini
disebabkan oleh tenaga endogen dan eksogen.
1.
Gunung
Anda pernah melihat gunung atau mungkin mendakinya. Jika
dipandang dari kejauhan gunung sungguh pemandangan yang indah. Gunung adalah
bentuk muka bumi yang berbentuk kerucut atau kubah yang berdiri sendiri. Pada
beberapa gunung ditemukan juga yang bersambung dengan gunung lainnya, namun
bentuk terpisahnya masih jelas.
Umumnya gunung merupakan gunung berapi. Gunung berapi ini
ada yang masih utuh dengan kepundan di tengahnya, misalnya gunung Ciremai,
gunung Muria,gunung Dompo Batang, dan banyak lagi gunung lainnya. Ada pula
gunung berapi yang hanya merupakan sisa dari gunung api lama yang telah
terpotong-potong oleh letusan yang hebat pada masa lampau, misalnya gunung
Burangrang yang merupakan sisa gunung api Sunda di Jawa Barat, dan Pulau
Sertung yaitu bagian sisi gunung Krakatau.
2.
Pegunungan
Apa bedanya antara gunung dan pegunungan? Tadi telah
dijelaskan di atas bahwa gunung merupakan bentuk muka bumi yang menjulang
tinggi berbentuk kerucut atau kubah dan berdiri sendiri. Sedangkan pegunungan
merupakan suatu jalur memanjang yang berhubungan antara puncak yang satu dengan
puncak lainnya,misalnya Pegunungan Yura di Prancis dan Pegunungan Panini di
Inggris. Di Indonesia juga banyak ditemukan pegunungan. Coba Anda diskusikan
dengan teman, pegunungan yang ada di Indonesia. Benar jawaban Anda, pegunungan
dimaksud diantaranya Bukit Barisan di Sumatera.
Apa yang menyebabkan terjadinya pegunungan? Pegunungan
terbentuk pada waktu terjadinya gerak kerak bumi yang dalam dan luas. Karena
itu daerah pegunungan biasanya relatif luas. Secara sederhana dapat kita
membedakan pegunungan tua dan pegunungan muda. Pegunungan tua merupakan
pegunungan yang relatif rendah dengan puncaknya yang relatif tumpul dan
lerengnya landai. Misalnya Pegunungan Skandinavia dan Pegunungan Australia
Timur yang terbentuk pada zaman Primer (Paleozoikum). Sedangkan pegunungan muda
pada umumnya tinggi dengan puncaknya yang runcing dan lerengnya relatif curam.
Pegunungan lipatan yang paling muda adalah hasil pengangkatan zaman tertier,
misalnya Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
a.
Pegunungan Lipatan
Apa yang
menyebabkan terjadinya pegunungan? Pegunungan terbentuk pada waktu terjadinya
gerak kerak bumi yang dalam dan luas. Karena itu daerah pegunungan biasanya
relatif luas. Secara sederhana dapat kita membedakan pegunungan tua dan
pegunungan muda. Pegunungan tua merupakan pegunungan yang relatif rendah dengan
puncaknya yang relatif tumpul dan lerengnya landai. Misalnya Pegunungan
Skandinavia dan Pegunungan Australia Timur yang terbentuk pada zaman Primer
(Paleozoikum). Sedangkan pegunungan muda pada umumnya tinggi dengan puncaknya
yang runcing dan lerengnya relatif curam. Pegunungan lipatan yang paling muda
adalah hasil pengangkatan zaman tertier, misalnya Sirkum Mediterania dan Sirkum
Pasifik.
b. Pegunungan oleh pengangkatan kerak
bumi
Ada
pegunungan yang disebabkan oleh pengangkatan kerak bumi.Pengangkatan kerak bumi
ini khususnya sepanjang garis sesar atau garis retakan. Oleh karena itu gunung
ini disebut gunung bungkah atau horst. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar
berikut ini!
c.
Pegunungan Sisa
Kenapa
disebut pegunungan sisa? Pegunungan ini terjadi apabila pegunungan yang tinggi
terkikis oleh denudasi dalam jangka waktu yang lama. Gunung semacam ini sering
juga disebut gunung denudasi atau gunung relik. Denudasi adalah peristiwa
terbukanya atau terkelupasnya batuan asli pada peristiwa pelapukan.
3.
Dataran Tinggi
Dataran luas yang letaknya di daerah tinggi atau pegunungan
disebut dataran tinggi.Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan
sedimentasi. Dataran tinggi dinamakan juga plato (plateau), misalnya Dataran
Tinggi Dekkan, Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi
Malang, atau Dataran Tinggi Alas. Dataran tinggi biisa juga terjadi oleh bekas
Kaldera luas, yang tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya. Misalnya
Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah) yang diduga oleh proses seperti itu.
4.
Dataran rendah
Dataran rendah adalah tanah yang keadaannya relatif datar
dan luas sampai ketinggian sekitar 200 m dari permukaan laut. Tanah ini
biasanya ditemukan di sekitar pantai, tetapi ada juga yang terletak di
pedalaman. Di Indonesia banyak dijumpai dataran rendah, misalnya pantai timur
Sumatera, pantai utara Jawa Barat, pantai selatan Kalimantan, Irian Jaya bagian
barat, dan lain-lain. Dataran rendah terjadi akibat proses sedimentasi. Di
Indonesia dataran rendah umumnya hasil sedimentasi sungai. Dataran rendah ini
disebut dataran aluvial. Dataran aluvial biasanya berhadapan dengan pantai
landai laut dangkal. Dataran ini biasanya tanahnya subur,sehingga penduduknya
lebih padat bila dibandingkan dengan daerah pegunungan.
5.
Lembah
Anda mungkin sering menemukan atau menyebut daerah lembah.
Lembah adalah daerah rendah yang terletak di antara dua pegunungan atau dua
gunung. Lembah juga merupakan daerah yang mempunyai kedudukan lebih rendah
dibandingkan daerah sekitarnya. Lembah di daerah pegunungan lipatan sering
disebut sinklin.Lembah di daerah pegunungan patahan disebut graben atau
slenk. Sedangkan lembah di daerah yang bergunung-gunung disebut lembah
antar pegunungan. Sampai di sini mudah, bukan? Sekarang Anda bersama teman
menyebutkan gunung,pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, dan lembah yang
ada di propinsimu.Jika sudah selesai, mari kita lanjutkan pada bentuk muka bumi
di lautan.
B.
Bentuk Muka Bumi Dilautan
Pernahkah Anda menyelam sampai ke dasar laut? Jika pernah,
tentunya Anda bias berceritera bahwa seperti halnya di daratan, bentuk muka
bumi di lautan juga tidak rata.Relief dasar laut tidak begitu besar variasinya
dibandingkan dengan relief daratan. Hal ini disebabkan karena lemahnya erosi
dan sedimentasi. Relief dasar laut terdiri dari
bentukan-bentukan
berupa
:a. Palung laut atau trog adalah daerah
ingressi di laut yang bentuknya memanjang.
Contohnya, Palung Mindanau (10.830
meter), Palung Sunda (7.450 meter), dansebagainya.
b. Lubuk laut atau “basin” terjadi akibat
tenaga tektonik, merupakan laut ingressi dan bentuknya bulat. Contohnya, Lubuk
Sulu, Lubuk Sulawesi, Lubuk Banda, dan sebagainya.
c. Gunung laut adalah gunung yang
kakinya ada di dasar laut. Kadang-kadang puncak gunung laut muncul tinggi di
atas laut. Contohnya, Gunung Krakatau, Maona Loa di Hawaii.
d. Punggung laut merupakan satuan atau
deretan bukit di dalam laut. Contohnya,
punggung laut Sibolga.
e. Ambang laut atau drempel adalah punggung laut yang
memisahkan dua bagian laut atau dua laut yang dalam. Contohnya, Ambang Laut
Sulu, Ambang Laut Sulawesi,Ambang Laut Gibraltar, dan sebagainya.
C.
Dampak Positif dan Negatif Tenaga Eksogen dan Endogen
Permukaan bumi selalu berubah karena
adanya tenaga yang mengubahnya. Tenaga endogen dan eksogen dalam aktifitasnya
sangat mempengaruhi terjadinya bentuk- bentuk di muka bumi. Aktifitas tersebut
dapat bersifat positif maupun negatif bagi makhluk hidup di muka bumi khususnya
manusia.
Dampak Positif
Tanah
sisa letusan gunung api dapat di olah menjadi tanah pertanian yang subur
Sebagai dampak positif dari tenaga eksogen dan endogen di antaranya adalah;
- Gunung dapat di jadikan tempat rekreasi yang
indah. Daerah pegunungan pada umumnya mempunyai udara yang sejuk dan
banyak pepohonan, sehingga sangat cocok untuk tempat peristirahatan.
- Letusan gunung api dalam waktu yang lama dapat
menjadikan daerah yang sangat subur bagi pertanian. Daerah yang terkena
letusan gunung api pada mulanya akan menjadi daerah yang hangus terbakar.
Karena adanya pelapukan yang dilakukan oleh tenaga eksogen, maka lama
kelamaan daerah tersebut menjadi daerah yang subur. Tanah hasil pelapukan
material gunung yaitu tanah vulkanis.
- Terdapat bahan tambang yang di hasilkan oleh
bumi yang berguna bagi kehidupan manusia.
- Gunung sebagai daerah cagar alam dan suaka
margasatwa yang di tujukan untuk melindungi flora dan fauna.
Dampak
Negatif
Sebagai
dampak negatif dari tenaga eksogen dan endogen diantaranya adalah:
- Gunung
yang meletus dapat mengakibatkan terjadinya bencana alam yang hebat;
- Erosi mengakibatkan lapisan tanah yang subur
berkurang atau hilang dan akibatnya tanaman tidak dapat tumbuh dengan
baik;
- Gempa bumi dapat mengakibatkan kerusankan harta
benda bahkan nyawa manusia;
- Pergerakan lempeng kerak bumi menimbulkan
bencana;
- Abrasi di daerah pantai dapat
menyebabkan rusaknya pantai sehingga semakin lama pantai akan menghilang.
Abrasi
pantai jika tidak dicegah akan menghilangkan keseimbangan ekosistem pantai
Upaya
Penanggulangan
Upaya
penanggulangan yang dilakukan untuk menanggulangi tenaga eksogen dan tenaga
endogen di antaranya adalah:
- Wilayah yang berdekatan dengan gunung api tidak
boleh dijadikan pemukiman;
- Untuk menanggulangi bahan letusan gunung api
dibangunlah stasiun pengamat untuk memberikan informasi tentang aktifitas
gunung api setiap saat;
- Daerah yang labil terhadap gerakan kulit bumi
tidak boleh dijadikan daerah pemukiman;
- Kawasan gas beracun tidak boleh menjadi daerah
pertanian dan pemukiman;
- Pembangunan bangunan yang kokoh dilakukan untuk
mengurangi akibat terjadinya gempa bumi;
- Pembangunan jalan, rel, dan prasarana umum
lainnya harus melihat dan mengkaji alam untuk menghindari daerah-daerah
yang labil;
- Penanaman tanaman pelindung dan pembuatan
tanggul untuk mengurangi pengikisan;
- Usaha reboisasi dan penghijauan untuk lahan-lahan
kritis lebih ditingkatkan;
- Perlu pengamatan yang intensif terhadap gunung
api yang masih aktif.
- Pembuatan Tanggul merupakan usaha untuk
mengatasi abrasi dan erosi
BAB
IV
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
v Tenaga eksogen dan tenaga endogen
merupakan tenaga penyeimbang permukaan bumi dimana tenaga endogen berfungsi
sebagai pembuat bukit-bukit dan lembah-lembah dipermukaan bumi sedangkan tenaga
eksogen sebagai penstabil dari tenaga endogen tersebut.
v
Tenaga endogen lebih banyak
menimbulkan bahaya bagi umat manusia dibandingkan
dengan tenaga eksogen.
DAFTAR PUSTAKA
Lumayan Lengkap nih!
BalasHapusKunjungi Blog Kategori Pendidikan membahas tentang ini lebih lengkap.
http://www.ebookisg.com/2016/07/tenaga-endogen-vulkanisme-dan-dampaknya.html